Meskipun Tidak Menandatangani Kontrak, Quinshon Judkins Tunduk pada Kebijakan Perilaku Pribadi

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-07-16 Kategori: news

## Belum Tanda Tangan Kontrak, Quinshon Judkins Tetap Terikat Aturan Personal Conduct Policy: Ironi dan Potensi Masalah di DepanCleveland Browns memang belum secara resmi mengikat Quinshon Judkins dengan kontrak profesional.

Namun, fakta bahwa ia telah terpilih (drafted) oleh tim tersebut secara otomatis membuatnya tunduk pada Personal Conduct Policy (Kebijakan Perilaku Pribadi) NFL.

Sebuah ironi yang menarik, bahkan mungkin menyimpan potensi masalah di masa depan.

Quinshon Judkins, running back yang digadang-gadang memiliki prospek cerah, terpilih oleh Browns di putaran ke-5 NFL Draft 2024.

Prestasinya di level perguruan tinggi, khususnya performa eksplosifnya sebagai pelari, membuat banyak pengamat yakin bahwa ia bisa menjadi aset berharga bagi lini serang Browns.

Namun, negosiasi kontrak yang alot, entah karena alasan finansial atau klausul tertentu, menahan Judkins untuk meneken tinta di atas kertas.

Lalu, mengapa ini menjadi masalah?

Begini, Personal Conduct Policy NFL adalah aturan ketat yang mengatur perilaku pemain di dalam maupun di luar lapangan.

Tujuannya jelas: menjaga citra liga dan melindungi reputasi tim.

Pelanggaran terhadap aturan ini bisa berakibat sanksi berat, mulai dari denda hingga skorsing, bahkan pemutusan kontrak.

Meski belum berstatus pemain resmi Browns, Judkins tetap terikat pada aturan ini karena statusnya sebagai *drafted player*.

Artinya, setiap tindakannya, bahkan di luar jam latihan atau pertandingan, bisa dievaluasi dan berpotensi dikenakan sanksi jika dianggap melanggar Personal Conduct Policy.

Di satu sisi, ini adalah bentuk pengawasan yang wajar.

NFL ingin memastikan bahwa setiap pemain, bahkan mereka yang belum menandatangani kontrak, memahami dan menghormati nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh liga.

Di sisi lain, ini bisa menjadi beban psikologis bagi Judkins.

Ia harus ekstra hati-hati dalam setiap tindakannya, sementara masa depannya di Browns masih belum pasti.

Analisis saya, situasi ini menempatkan Judkins dalam posisi yang tidak menguntungkan.

Ia harus menyeimbangkan antara fokus pada negosiasi kontrak dan menjaga perilakunya agar tidak melanggar aturan NFL.

Tekanan ini bisa mempengaruhi performanya di lapangan, terutama jika negosiasi berjalan alot dan berlarut-larut.

Ulasan eksklusif dari sumber internal Browns menyebutkan bahwa tim sebenarnya sangat antusias untuk melihat Judkins beraksi.

Mereka percaya ia memiliki potensi untuk bersaing dengan Nick Chubb dan Jerome Ford di lini belakang.

Meskipun Tidak Menandatangani Kontrak, Quinshon Judkins Tunduk pada Kebijakan Perilaku Pribadi

Namun, negosiasi kontrak memang membutuhkan waktu dan kesepakatan yang adil bagi kedua belah pihak.

Sudut pandang pribadi saya, Browns perlu segera menyelesaikan masalah kontrak Judkins.

Semakin lama statusnya menggantung, semakin besar potensi masalah yang bisa muncul.

Memberikan kepastian kepada Judkins, baik secara finansial maupun status keanggotaan tim, akan memungkinkannya untuk fokus pada pengembangan diri dan berkontribusi maksimal bagi Browns.

Statistik di level perguruan tinggi memang menjanjikan, tetapi potensi itu hanya bisa diwujudkan jika Judkins merasa aman dan nyaman.

Menunda-nunda kontrak hanya akan menciptakan ketidakpastian dan tekanan yang tidak perlu.

Singkatnya, situasi Quinshon Judkins adalah alarm bagi Browns.

Menyelesaikan kontrak adalah langkah pertama untuk memaksimalkan potensi running back ini dan menghindari potensi masalah di masa depan.

Waktu terus berjalan, dan setiap hari yang berlalu tanpa kontrak resmi akan semakin membebani Judkins dan berpotensi merugikan Browns.